PERON
Tak ada lagi kereta lewat atau berangkat.Hanya ada rel tua yang menggeliat dan jadwal yang meringkuk dikerubut rengat
Kenapa kau masih menunggu suara sinyal menjerit? Padahal peluit itu kau lempar ke langit
Di petamu peron itu jadi noktah yang pasrah. Digilas sejarah negri berantah
Di matamu peron itu basah.Tak ada desah dan kabar dari negri yang resah
Wates 2009
About this entry
You’re currently reading “PERON,” an entry on slametriyadi.com
- Published:
- 07.18.09 / 10am
- Category:
- puisi
1 Comment
Jump to comment form | comments rss [?] | trackback uri [?]