AKAR MENDENGAR
Pohon gelisah yg sebulan lalu kutanam mulai berbiak sekarang. Dahannya menjulur keluar menapaki belukar. Rantingnya ringkih dibelit rintih. Mengajak daun menyambut embun. Namun embun enggan janji datang. Ia tertimbun banyak rencana. Menapaki pagi di negeri bencana. Dan janji? Ia tak peduli meski sudah berulang kali direcoki. Maka daun terus mengolah cahaya. Tak berjeda. Dahan mulai tersesat tak tahu jalan pulang. Jalan setapak yg ditandainya beringsut membelakanginya. Angin mengaburkan bebauan. Dingin menggigilkan bermalam-malam. Dan akar kadang ragu. Terus menunjam atau kaku terkapar. Biar. Jakarta 3 Juli 2012
About this entry
You’re currently reading “AKAR MENDENGAR,” an entry on slametriyadi.com
- Published:
- 07.03.12 / 3am
- Category:
- puisi
No comments
Jump to comment form | comments rss [?] | trackback uri [?]