SAJAK RABU
Siang menjagamu Rabu. Bersentuh debu. Langit bukan abu-abu.
Ia memasukkanmu dalam putaran waktu. Mesin pengaduk batu.
Merebut pematang lalu menanami besi berbatang-batang.
Anak-anak mereka menatap ragu. Tiang-tiang pongah itu menjulurkan lidahnya mengejekmu. “Di sini akan dibangun masa depan anak cucu.” Dengan hutang bertumpuk memberati kedua bahu tuaku?
Kau membisu tapi syahwatmu berhutang kian menjadi. Menyulap kebun jadi gedung. Menilap pajak untuk pemilik negeri retak. Meratapkan rasa takut. Mengumbar suara pengecut bermimbar-mimbar.
Sejak Rabu tuahmu menggoda, “Tak boleh ada beda!” Sama? Telah kau remukkan bhineka.
Yogya 30 Mei 2012
About this entry
You’re currently reading “SAJAK RABU,” an entry on slametriyadi.com
- Published:
- 05.29.12 / 5am
- Category:
- puisi
No comments
Jump to comment form | comments rss [?] | trackback uri [?]